Beberapa waktu yang lalu, teman kampus saya, sebut saja namanya Karbo, follow saya di Instagram. Saya dan Karbo gak terlalu akrab, cuma sekedar kenal doang, kayak teman biasa, jarang berdialog, yang kalo ketemu itu cuma sekedar nyapa doang, trus cabut. Gara-gara itu saya males buat folbek dia. Karena saya pribadi punya kriteria-kriteria tertentu siapa yang harus saya follow: saya suka dengan feed instagram-nya, saya suka dengan kepribadiannya dan saya kenal dengan orangnya. Dua dari tiga kriteria tersebut terpenuhi, baru saya mau follow seseorang di Instagram maupun sosmed lain.
Selang 2 minggu sesudah dia nge-follow saya, saya lagi nongkrong di kantin kampus sambil minum kopi susu, tiba-tiba Karbo dateng, duduk bareng trus nimbrung, "Parah nih Lucky, sombong banget sekarang". Saya langsung berhenti muter-muterin sendok di gelas kopi susu saya, trus balik nanya, "Lah, salah saya apa, Karbo? Kenapa kamu tiba-tiba ngomong kek gitu?" "Ya abisnya kamu sih Luk, gak folbek IG saya", volumenya meninggi, tatapannya serius, kayak mau ngajakin berantem, saya pun jadi kesulut emosi, trus ngejawab, "Lah, itu hak saya dong siapa yang mau saya follow. Emangnya ada saya nyuruh kamu buat nge-follow IG saya?". Dan Karbo pun terdiam.
Wait.. wait.. what? Gak folbek IG dibilang sombong? Gini ya, sombong dalam KBBI adalah menghargai diri secara berlebihan; congkak; pongah:, sedangkan dalam hadist Nabi Muhammad SAW: “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (H. R. Muslim). Saya tidak meremehkan Karbo, saya pun tidak meninggikan diri saya, saya cuma gak folbek IG dia, sombongnya dari mana? Kan aneh, sombong itu kalo si Karbo minta folbek, gak saya kasih tapi malah saya maki-maki. "Luk, folbek IG saya dong" "Gak!" "Ih, sombong banget" "Emang! Dasar pengemis folbek! Gak tau malu kau?! Bikin malu rakyat Indonesia saja!! PINDAH SANA GIH, KE SELANDIA BARU!!!". Nah, itu baru sombong.
Dan bagi saya, Instagram persis seperti galeri lukisan. Username adalah nama galeri saya, foto-foto dan video yang saya upload adalah lukisan-lukisan yang saya pajang di dinding galeri. Jika kalian tertarik dengan lukisan-lukisan saya, silahkan dikunjungi galeri saya. Jika lukisan kalian bagus dan kalian juga baik, saya akan mengunjungi balik. Tapi jangan paksa saya mengunjungi galeri kalian hanya karena kalian mengunjungi galeri saya terlebih dahulu. Jika lukisan kalian sudah bagus, namun tidak ada orang yang mengunjungi, sabar, jangan menyerah, tetap berusaha, tunggu waktunya, tunggu waktunya sampai kalian sadar, kalo usaha kalian itu sia-sia.

0 comments:
Posting Komentar